Konsep New Normal Bidang Pendidikan

Konsep New Normal Bidang Pendidikan

Konsep New Normal Bidang Pendidikan – Saat ini tentu saja begitu penting peranannya mengingat masih krusialnya penyebaran COVID 19 dan mengurangi dampaknya terutama untuk anak-anak dalam dunia pendidikan. Ada beberapa poin yang wajib dipahami ketika mengikuti protokol keamanan era new normal dalam bidang pendidikan ini. Tentunya tujuan utamanya adalah kegiatan belajar mengajar yang tetap berlanjut namun mengutamakan keselamatan peserta didiknya.

Rangkuman Konsep New Normal Bidang Pendidikan

  • Pemilahan tingkat kebutuhan dari level sekolahnya

Poin yang pertama ini bisa menjawab pertanyaan apa konsep new normal bidang Pendidikan saat ini. Tentunya konsepnya memikirkan tingkat skala prioritas dan kebutuhan yang berbeda-beda dalam setiap level pendidikan masing-masing siswa. Level pendidikan yang berbeda setiap jenjang tentu saja membutuhkan pengajaran yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat umurnya.

Konsep New Normal Bidang Pendidikan

Untuk usia jenjang Sekolah Dasar yang didominasi dengan anak-anak yang masih membutuhkan perhatian yang banyak serta pendampingan yang intensif mengingat umur-umur pertumbuhan dan rasa keingintahuan yang besar, maka berdasarkan konsep era new normal ini siswa tingkat Sekolah Dasar justru harus masuk sekolah secara offline namun tetap memperhatikan protokol keamanannya.

Konsep new normal memang lebih berfokus dengan anak-anak yang bersekolah di tahap Sekolah Dasar mengingat berpengaruhnya proses belajar di tahap ini ke tahap yang lanjut nantinya. Sementara untuk usia jenjang di atas Sekolah Dasar ini justru lebih mudah penataannya. Usia yang lumayan matang untuk mandiri dan tidak begitu bergantung dengan gurunya. Sehingga tidak membutuhkan pendampingan yang intensif layaknya pada jenjang Sekolah Dasar.

  • Pemilahan kegiatan pembelajarannya

Keuntungan konsep new normal bidang Pendidikan tentunya bisa dirasakan oleh semua pihak ketika pembagian kegiatan pembelajarannya tepat guna dan adil demi keselamatan bersama. Meskipun kontroversial karena banyak orang tua siswa jenjang Sekolah Dasar yang kurang setuju dengan kebijakan konsep new normal ini, nyatanya dengan kegiatan pembelajaran yang offline namun terbatas siswa jenjang Sekolah Dasar akan mendapatkan pengalaman belajar yang berarti.

Tentunya ketika jenjang di atas Sekolah Dasar sudah difokuskan untuk belajar di rumah masing-masing menggunakan media online dan pendampingan yang secukupnya maka gedung-gedung yang mereka gunakan sebelumnya akan kosong dan mampu menampung siswa Sekolah Dasar yang membutuhkannya.

Hal ini dikarenakan tidak mungkinnya menggunakan kelas dengan jumlah siswa yang besar. Pemisahan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil nyatanya juga membutuhkan gedung dan ruangan yang lebih banyak daripada sekolah biasa.

Untuk itu keputusan pemilahan kegiatan pembelajaran ini sangatlah tepat dengan memprioritaskan usia siswa yang benar-benar membutuhkan sekolah offline dengan siswa yang memang sudah bisa dibiarkan untuk belajar mandiri di rumah masing-masing dengan pendampingan monitoring saja.

  • Memperhatikan fasilitas setiap gedungnya

Penyesuaian konsep new normal bidang Pendidikan selanjutnya adalah memperhatikan setiap komponen kebersihan yang lebih padat lagi di dalam setiap ruangan gedung-gedungnya. Fasilitas yang dimaksudkan adalah tempat cuci tangan yang jumlahnya harus ditambah, penempatan hand sinitizer yang tepat guna, kamar mandi yang mencukupi serta penataan tempat duduk yang tidak berdekatan harus disetting dengan baik.

Selain untuk keperluan kebersihan, dari segi keamanan gedung dan ruangannya juga harus diperhatikan dengan baik. Tembok-tembok yang lapuk dan rusak akan membuat proses pembelajarannya menjadi terganggu karena keamanannya.

Kemudian dari segi fasilitas belajar yang mengurangi kontak fisik seperti monitor, LCD dan juga fasilitas lain yang memadai memang benar-benar disiapkan untuk menghadapi new normal ini. Diharapkan persiapan ini akan membuahkan suatu hal yang bagus sehingga kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan dengan lancar.

  • Keahlian dan kemampuan guru

Pembelajaran yang terpilah dari offline dan online ini membuat beberapa Guru harus bisa melakukan penyesuaian dan belajar dengan cepat untuk memenuhi anjuran konsep yang telah dimunculkan. Guru-guru yang bertugas untuk mengajar secara online harus mengerti mengenai tata cara menggunakan teknologi yang memadai seperti penggunaan Power Point, laptop bahkan aplikasi yang mendukung di dalamnya.

Begitu pula dengan guru-guru yang mengajar pada kelas offline harus mampu mengontrol setiap siswa yang ada di kelas untuk berjaga jarak dan mengurangi terjadinya kerumunan dalam proses pembelajarannya. Tentu saja bukan suatu hal yang mudah untuk beradaptasi pada kegiatan pembelajaran yang baru dan dituntut untuk cepat memahaminya.

Semua guru harus saling belajar dengan cepat dalam menuangkan ide-ide kreatifnya agar pembelajaran yang diterima siswa tetap baik meskipun menggunakan cara yang lebih terbatas di dalamnya.

  • Pemberian dana bantuan untuk internet

Tentunya akibat adanya pembelajaran yang dilakukan secara daring ini membuat keluhan lain yang datang bahkan dari orang tua dan juga siswanya sendiri terkait beban biaya untuk kuota internet yang cukup membebani karena digunakan untuk pembelajaran yang hampir setiap hari. Tentu saja dengan memberikan keputusan yang sedemikian rupa, juga dipikirkan bagaimana dengan konsekuensi yang terjadi selanjutnya.

Untuk itu pendidikan era normal yang melakukan pembelajaran secara daring akan mendapatkan kuota yang cukup setiap bulannya masing-masing siswa dengan jumlah yang sama. Tentu saja hal ini akan membuat pembelajaran semakin nyaman tanpa terganggu koneksi yang mungkin terjadi.

Menyambut new normal dalam pembelajaran tentu saja masih cukup asing untuk seluruh siswa maupun sebagiannya saja. Hal ini berkaitan dengan komponen-komponen yang digunakan untuk proses pembelajaran tersebut selanjutnya. Untuk itu perlu adanya pengetahuan mengenai definisi atau penjelasan dari masing-masing komponen yang akan digunakan.

Mengenal Komponen Yang Digunakan Untuk Online Class

  • E-soal

Soal? Benar sekali yang dimaksudkan di sini adalah bagaimana cara ujian yang dilakukan secara online maupun pengerjaan soal untuk pelatihan di rumah masing-masing yang paperless.

E-Soal adalah bentukan soal pelatihan maupun evaluasi yang sifatnya online dan mengharuskan adanya koneksi sinyal untuk mengaksesnya. Tentu saja penggunaannya cukup efisien karena dengan klik-klik saja ujian sudah selesai. Bahkan ada yang langsung muncul nilai dan penjelasannya.

  • E-Modul

Di samping adanya E-Soal tentu saja ada bahasan yang perlu dipahami terlebih dahulu oleh siswa untuk bisa menjawab setiap soal-soal yang ada di dalam E-Soalnya. E-Modul layaknya buku pelajaran pada biasanya hanya saja untuk membukanya siswa membutuhkan smartphone maupun laptop untuk bisa membacanya.Β 

  • Video

Video pembelajaran di sini tentu saja sangat berperan penting untuk memberikan pengertian terhadap suatu materi kepada siswa. Videonya bisa berupa penjelasan langsung dari guru maupun merujuk pada sumber yang terpercaya. Dengan adanya video, siswa bisa dengan mudah memahami setiap segi materi yang kurang dipahaminya setiap waktu hanya dengan menontonnya saja.

  • Chatting Dengan Tutor

Hal ini merupakan suatu yang wajar dan tutor pasti akan dengan senang hati untuk merespons setiap pertanyaan yang masuk kepadanya. Hanya saja sesi tanya jawabnya dilakukan tanpa adanya tatap muka secara langsung.

  • Bimbel Online

Alternatif lain yang mendukung sekolah secara online adalah dengan menggunakan jasa bimbel online. Tentu saja pembelajaran akan lebih terbantu.

Itulah beberapa ringkasan mengenai konsep new normal bidang pendidikan di Indonesia. Jika Anda merasa kesulitan agar anak cepat beradaptasi dengan cara pendidikan new normal apalagi untuk pembelajaran online di rumah, Anda bisa mengandalkan bimbel Gurulesku ID. Caranya dengan menghubungi CS kami di nomer 0877-4330-0097 atau email ke info@gurulesku.id.

[Total: 0 Average: 0]

Write a Comment

× Yuk, langsung tanya admin!