Sekolah PTM Surabaya

Sekolah PTM Surabaya

Sekolah PTM Surabaya – Sekolah yang ingin menjalankan sistem pembelajaran secara tatap muka perlu melihat kondisi dari wilayah tersebut. Apakah sudah menurun tingkat level PPKMnya hingga apakah wilayah tersebut juga sudah keluar dari zona merah.

Hal ini penting sebagai salah satu persyaratannya. Salah satunya adalah sekolah PTM Surabaya yang sudah siap untuk menjalankan sistem tatap muka.

Prosedur Yang Dilakukan SMPN 3 Surabaya Untuk Persiapan PTM

Ada beberapa sekolah di Surabaya yang sudah mulai siap untuk menjalankan sistem belajar secara tatap muka. Salah satu sekolah tersebut adalah SMPN 3 Surabaya yang juga sudah lolos penilaian. Sekolah tersebut sudah menyiapkan berbagai macam fasilitas yang diperlukan guna mendukung persiapan pembelajaran tatap muka antara lain:

Sekolah PTM Surabaya

  • Memberikan surat edaran pada wali murid

Sekolah sudah memberikan surat edaran yang nantinya harus diisi oleh wali murit sebagai pernyataan bahwa mereka mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran secara tatap muka di sekolah.

  • Menerapkan protokol kesehatan yang ketat

Pelaksanaan PTM di sekolah tersebut pastinya juga dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semua warga sekolah mulai dari staf, guru hingga siswa akan dicek suhu tubuh sebelum masuk ke gerbang sekolah.

Jika suhunya normal, maka mereka baru diperbolehkan untuk masuk ke sekolah. Semuanya juga diwajibkan untuk selalu mengenakan masker ketika masih ada di lingkungan sekolah.

Khusus untuk siswa atau warga lingkungan sekolah yang suhu tubuhnya di atas normal, maka akan diistirahatkan terlebih dulu di UKS. Setelah beberapa menit, akan diukur kembali suhu tubuhnya.

Jika sudah normal, maka diperbolehkan untuk masuk sekolah. Sedangkan jika masih di atas normal, pihak sekolah akan menghubungi puskesmas agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

  • Pembatasan ruang kelas dan jumlah siswa

Pelaksanaan sekolah PTM Surabaya SMP yakni di SMPN 3 Surabaya menggunakan 6 ruang kelas yang akan digunakan untuk pembelajaran. Setiap kelasnya hanya berisi sekitar 15 siswa saja atau 25% dari jumlah keseluruhan. Dalam sehari, sekitar 90 siswa akan mengikuti pembelajaran secara tatap muka.

Namun tidak semua tingkatan kelas akan mengikuti sistem pembelajaran seperti ini. Sekolah ini membaginya menjadi beberapa tahap di mana tahap yang pertama adalah siswa kelas 9 saja yang mengikuti tatap muka. Jika pelaksanaannya berjalan dengan lancar maka selanjutnya siswa kelas 7 dan 8 akan menyusul.

  • Sterilisasi ruang belajar mengajar

Petugas kebersihan akan bekerja untuk membantu mensterilkan ruangan sebelum dan sesudah digunakan tempat cuci tangan juga akan tersedia di luar kelas. Untuk di dalam kelas akan disediakan tisu dan hand sanitizer.

  • Pengaturan jarak

Jaga jarak juga akan tetap dilaksanakan di dalam kelas dengan mengatur meja dan kursi berjarak 1.5 meter. Guna menghindari kerumunan ketika jam pembelajaran selesai, para siswa diwajibkan untuk menunggu di dalam kelas terlebih dulu sampai dijemput.

Untuk siswa yang orang tuanya tidak bisa mengantarkan maupun menjemput maka siswa tersebut wajib untuk belajar di rumah. Jadi salah satu syarat wajib agar siswa bisa belajar secara tatap muka adalah orang tua mampu untuk mengantarkan dan menjemput siswa tersebut.

  • Kewajiban vaksin dan tes swab

Semua guru juga harus sudah dites swab bahkan juga sudah melakukan vaksinasi hingga dosis kedua.

Sekolah PTM Surabaya Yang Sudah Berjalan Sejauh Ini

Di Surabaya sendiri sudah ada sekitar 213 sekolah swasta dan negeri yang sudah menjalankan sistem belajar tatap muka ini. Sekolah PTM di Surabaya SD dengan jumlah 112 dan 101 sekolah menengah pertama. Pelaksanaan PTM ini tidak dalam target atau tidak terburu-buru.

Hal ini karena yang penting adalah dari segi kesiapan sekolahnya. Oleh karena itu dari Dispendik juga menugaskan tim satgas mandiri yang akan melalukan pemantauan mengenai proses pembelajaran tersebut.

Selain itu dari sekolah juga diwajibkan untuk selalu melakukan evaluasi harian. Evaluasi tersebut dikirimkan pada Dispendik Surabaya. Hasil dari evaluasi tersebut nantinya akan didiskusikan dengan pakar untuk melihat apakah pelaksanaannya masih sesuai atau belum.

Upaya Pencegahan Cluster Sekolah Di Surabaya

Dengan sudah dimulainya sistem pembelajaran secara langsung di beberapa sekolah membuat pemerintah juga mewaspadai adanya cluster sekolah yang bisa muncul. Salah satunya untuk dinas pendidikan di Surabaya.

Kepala dinas pendidikan Surabaya, Supomo mengatakan bahwa sudah ada sekitar 213 sekolah yang terdiri dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang melakukan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tersebut sudah diadakan sejak tanggal 6 September yang lalu.

Untuk itu dengan banyaknya sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka atau PTM membuat pemerintah kota Surabaya harus berhati-hati. Ditakutkan akan ada cluster sekolah yang bisa membuat lonjakan kasus covid di Surabaya menjadi naik. Upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Membentuk satgas covid secara mandiri

Sekolah yang ingin melaksanakan pembelajaran secara offline diwajibkan untuk membuat satgas covid. Satgas covid mandiri tersebut nantinya akan bekerja untuk melakukan pengamatan dan pemantauan mengenai kegiatan tatap muka di setiap sekolah. Hal ini juga berlaku untuk pemantauan siapa pun yang masuk dan berada di lingkungan sekolah.

  • Langkah yang dilakukan bagi yang bergejala

Jika ada warga sekolah yang menunjukkan tanda atau gejala kurang sehat, maka sekolah wajib melakukan tindakan. Selain itu siswa atau guru yang bersangkutan juga tidak boleh beraktivitas di sekolah. Siswa akan diminta untuk melakukan pembelajaran secara daring dan guru juga mengajar secara online.

  • Evaluasi harian

Setiap sekolah PTM Surabaya SMA, SMP, SD dan jenjang yang lainnya diwajibkan untuk selalu melakukan evaluasi harian. Evaluasi tersebut mengenai apakah proses pembelajaran tatap muka bisa berjalan dengan baik dan apakah ada kendala. Evaluasi tersebut nantinya harus dilaporkan kepada Dinas Pendidikan kota Surabaya.

Nantinya Dinas Pendidikan kota Surabaya akan melakukan evaluasi kembali bersama pakar. Tujuannya untuk melihat apakah proses atau pelaksanaan PTM sekolah ini bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan protokol kesehatan.

  • Pemantauan secara langsung

Pakar juga akan datang ke sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka guna memantau secara langsung. Dengan begitu, evaluasi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan lebih tepat.

Menurut Ketua Dinas Pendidikan Surabaya, selama 2 minggu ini masih belum ditemukan hambatan mengenai pelaksanaan PTM di 213 sekolah tersebut. Beliau memastikan bahwa sekolah bisa dengan ketat menjalankan protokol kesehatan selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Selain itu, dari segi siswa juga disiplin untuk menjalankan protokol tersebut.

Mungkin ada beberapa siswa yang masih kurang sadar ketika maskernya turun. Namun hal tersebut bisa teratasi dengan mengingatkan siswa tersebut. Untuk selebihnya, protokol kesehatan masih dijalankan dengan ketat dan sesuai dengan ketentuan dari Kemendikbud.

Pelaksanaan sekolah PTM Surabaya sudah dilakukan oleh beberapa sekolah dari jenjang pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Pelaksanaannya juga sesuai dengan protokol kesehatan yang diberikan oleh Kemendikbud. Dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya sendiri juga berupaya untuk melakukan pencegahan jika terjadi cluster sekolah.

[Total: 0 Average: 0]

Write a Comment

× Yuk, langsung tanya admin!